Resmikan  Kampus - Gubernur Jatim Sukarwo bersama Rektor Ubaya Prof Wibisono  Hardjopranoto saat meresmikan Kampus 3 Ubaya di Desa Tamiajeng,  Kecamatan Trawas, Mojokerto, Sabtu (12/6). Foto: Surya/Nuraini Faiq
SURABAYA | SURYA - Gubernur Jatim Soekarwo meminta  kepada perguruan tinggi di Jatim untuk ikut mengentaskan kemiskinan di  wilayahnya, terutama perguruan tinggi swasta (PTS).
“Di sinilah peran perguruan tinggi. Harus mampu menerjemahkan  teknologi yang rumit menjadi mudah dan bermanfaat bagi masyarakat. Di  kampus ini telah dikembangkan pembangkit listrik tenaga surya dan  teknologi lain, ” kata Soekarwo ditemui usai meresmikan Kampus 3  Universitas Surabaya (Ubaya) di Desa Tamiajeng, Kecamatan Trawas,  Mojokerto, Sabtu (12/6).
Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu meresmikan kampus ketiga  PTS yang memiliki mahasiswa sekitar 7.000 orang dengan menandatangani  prasasti didampingi Rektor Ubaya Prof Wibisono Hardjopranoto, dan Ketua  Yayasan Ubaya Anton Prijatno.
Sebelum peresmian, mantan Sekdaprov ini menyinggung kondisi  kemiskinan di Jatim. Dari total penduduk yang mencapai 37 juta jiwa, 6,2  juta orang dalam kondisi miskin. Data ini disampaikan di hadapan  seluruh dosen, pengurus, dan mahasiswa Ubaya.
“Pertanian menjadi penyumbang terbanyak. Banyak warga kita yang  menjadi buruh tani. Menjadi peran kita semua untuk memerangi kemiskinan  ini. Petani tidak merasakan nilai tambah pertanian. Misalnya, gabah  kering panen sangat merugikan petani. Pemprov siap bekerja sama dengan  perguruan tinggi untuk menerapkan teknologi di pertanian,” kata  Soekarwo.
Menanggapi permintaan Gubernur Jatim tersebut, Rektor Ubaya Wibisono  menyatakan, pihaknya sementara ini akan berkosentrasi bagaimana  kehadiran Ubaya di Mojokerto mampu memberi nilai tambah bagi warga  sekitar kampus.
Universitas Surabaya Maju Terus
Universitas Surabaya Maju Terus
Universitas Surabaya Maju Terus
Universitas Surabaya Maju Terus

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar