Rabu, 01 September 2010

Lelaki dan sekelompok burung udara-Universitas Surabaya Maju Terus


Seorang bapak, ia memiliki kebiasaan yang amat istimewa, yakni setiap hari ia akan datang ke tengah hutan dan memperhatikan burung-burung yang terbang riang. Sering pula ia membawa makanan dan diberikannya kepada burung-burung udara tersebut. Lama-kelamaan burung-burung tersebut menjadi amat jinak terhadapnya. Setiap hari kawanan burung tersebut akan menanti kedatangannya. Mereka akan bernyanyi riang bila telah melihat kedatangannya, mereka bahkan hinggap di kepala maupun bahunya.

Suatu hari ketika temannya mengetahui hal itu, ia diminta untuk menangkap beberapa ekor untuk dibawa pulang. Temannya bersedia membeli burung-burung tersebut untuk dipelihara. Lelaki tersebut menyetujui gagasan temannya.

Hari berikutnya. Seperti biasa lelaki itu datang ke hutan tersebut. Di sana seperti biasa pula ia menemukan kawanan burung beterbangan riang gembira di angkasa. Namun aneh...! Tak seperti biasanya, hari ini tak seekorpun burung yang datang mendekat, tak satupun yang hinggap di kepalanya atau di bahunya. Ia sungguh heran, dan bertanya diri mengapa burung-burung tersebut telah berubah hari ini?

Namun kemudian ia menjadi sadar bahwa persoalan sebenarnya bukan terletak pada burung-burung tersebut, tetapi terletak di dasar bathinnya sendiri. Hatinya kini telah berubah, hatinya kini dipenuhi oleh ketamakan.

Kini ia tahu bahwa apa yang ada dalam hatinya akan mempengaruhi juga situasi sekitarnya. Kebobrokan bathin seseorang, ketamakan dan niat jahat yang tersembunyi dalam hati seseorang akan dengan mudah mempengaruhi tindakan lahiriahnya; bahkan binatangpun mampu mengetahuinya.


Universitas Surabaya Maju Terus
Universitas Surabaya Maju Terus
Universitas Surabaya Maju Terus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Increase Page Rank Check Domain Statistics